PENGARUH PEMBERIAN ROYAL JELLY PERORAL TERHADAP BERAT TESTIS DAN PROPORSI BERAT TESTIS
TERHADAP BERAT BADAN TIKUS PUTIH
(Rattus norvegicus strain Wistar) JANTAN
Hardiyono
Ayly Soekanto
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya; Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
ABSTRAK
Royal jelly dapat meningkatkan vitalitas dianggap manusia dan kesuburan. Penelitian terhadap hewan telah membuktikan bahwa royal jelly makan untuk ayam, burung puyuh dan kelinci dapat meningkatkan kesuburan. Nurmiati studi (2002) juga membuktikan bahwa royal jelly dapat meningkatkan kesuburan tikus betina. Penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh royal jelly untuk spermatogenesis dengan mengukur berat testis dan proporsi berat testis terhadap berat badan tikus pada tikus putih jantan
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan Test Posting Hanya Kontrol Grup Desain murah maka data dianalisis statistik menggunakan Anova dengan tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Penelitian sampel 32 orang dewasa tikus putih jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok secara acak, dan masing-masing kelompok dirawat selama 52 hari. K1: kelompok kontrol mendapatkan aquadest 3 ml / hari makan lisan, P1: kelompok perlakuan dengan makan jelly kerajaan lisan 15 mg / kgBB / hari, P2: kelompok perlakuan dengan makan jelly kerajaan lisan 30 mg / kgBB / hari dan P3: kelompok perlakuan dengan makan royal jelly 45 mg lisan / kgBB / hari. Semua data-data dianalisis menggunakan Anova menunjukkan perbedaan yang signifikan antara semua perlakuan dan kelompok kontrol. Untuk mengidentifikasi kelompok mana yang memiliki perbedaan yang signifikan dalam setiap variabel, analisis dilanjutkan dengan uji LSD.
Kesimpulannya, makan royal jelly oral tidak berubah berat testis dan proporsi berat testis terhadap berat badan tikus pada tikus putih jantan.
Kata Kunci : royal jelly, berat testis, spermatogenesis.
GIVING EFFECT TO THE ROYAL JELLY peroral HEAVY WEIGHT PROPORTIONS testis and testicular
WEIGHT OF WHITE RATS
(Rattus norvegicus strain Wistar) MALE
Hardiyono
Ayly Soekanto
Lecturer Faculty of Medicine, University of Hang Tuah Surabaya; Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya
ABSTRACT
Royal jelly is considered can improve man vitality and fertility. Animal studies have proved that royal jelly feeding to chickens, quails and rabbits can improve the fertility. Nurmiati study (2002) also proved that royal jelly can improve the fertility of female rats. This study is to prove the influence of royal jelly to spermatogenesis with measuring testicular weight and the proportion of the testicular weight to the rats body weight in the male white rats
This research was a laboratory experimental study using the Post Test Only Control Groups Design dan the datas were analyzed statistically using Anova with significance level of less than 0,05. The samples research were 32 adult male white rats that were divided into 4 groups in random, and each group was treated for 52 days. K1 : control group getting Aquadest 3 ml/day oral feeding, P1 : treatment group with royal jelly oral feeding 15 mg/kgBW/day, P2 : treatment group with royal jelly oral feeding 30 mg/kgBW/day and P3 : treatment group with royal jelly oral feeding 45 mg/kgBW/day. All datas were analyzed using Anova to indicate significant difference between all treatment and control groups. To identify which group had significant difference in each variable, the analysis was continued with LSD test.
In conclusion, royal jelly oral feeding was not changed the testicular weight and the proportion of the testicular weight to the rats body weight in the male white rats.
Keywords : royal jelly, testicular weight, spermatogenesis.
PENDAHULUAN
Royal jelly adalah salah satu produk suplemen yang saat ini sangat banyak dipakai untuk minuman suplemen energi, produk-produk kecantikan maupun produk-produk penunjang vitalitas pria.
Royal jelly adalah cairan putih seperti susu yang dihasilkan kelenjar hypopharyngeal lebah madu pekerja untuk makanan larva lebah sampai berumur tiga hari dan kemudian secara bertahap diganti dengan Bee Pollen yang dicampur madu. Ratu lebah sejak masa larva sampai menjadi lebah dewasa mendapatkan royal jelly untuk makanannya sepanjang hidupnya
Fungsi reproduksi merupakan salah satu fungsi yang paling sering menimbulkan problem dalam kehidupan rumah tangga. Infertilitas sebagai penyebab terjadinya ketidakmampuan untuk mempunyai keturunan merupakan salah satu penyebab terjadinya keretakan dalam rumah tangga. Stres, gizi tidak seimbang, polusi dan radiasi sebagai dampak kehidupan modern dapat menyebabkan terjadinya infertilitas. Karena itu perlu diteliti faktor-faktor yang dapat mencegah terjadinya infertilitas tersebut. Salah satunya adalah dengan pemberian suplemen vitamin untuk meningkatkan fungsi organ-organ reproduksi tersebut.
Royal jelly yang dikonsumsi ratu lebah sepanjang hidupnya terbukti mampu menyebabkan ratu lebah mencapai kedewasaan seksual lebih cepat dan kemampuan reproduksi yang luar biasa, yaitu kemampuan bertelur sepanjang hidupnya dengan jumlah telur mencapai 2000 butir perharinya. Selain itu ratu lebah juga mempunyai usia yang jauh lebih lama daripada lebah betina lainnya. Kenyataan ini juga ditunjang dengan kenyataan bahwa lalat buah dan ayam yang secara eksperimental diberikan royal jelly, ternyata juga menjadi lebih besar, hidup lebih lama dan lebih produktif. Dari percobaan tersebut, didapatkan bahwa pemberian royal jelly pada ayam yang telah tua dan telah menurun produksi telurnya, dapat mendorong meningkatnya kembali produksi telurnya (Sihombing, 1997). Demikian juga pemberian royal jelly pada ayam dapat menghasilkan telur dua kali lipat lebih banyak dibandingkan kelompok ayam yang tidak diberi royal jelly (Walji,2001).
Studi penelitian yang dilakukan oleh Nurmiati (2002) membuktikan bahwa pemberian royal jelly dapat meningkatkan fertilitas mencit betina yang ditandai dengan meningkatnya jumlah folikel sekunder, folikel tersier, folikel de Graaf serta peningkatan jumlah fetus.
Menurut Weitgosser (2001), royal jelly telah digunakan untuk pengobatan impotensi dan dapat meningkatkan kemampuan libido (Nurmiati,2002). Pemberian royal jelly 20 mg/kgBB/hr dapat meningkatkan dan menormalkan aktifitas seksual terhadap pria dan wanita. Royal jelly dapat meningkatkan hormon androgen pada pria dan estrogen pada wanita melalui aktifitas gonadotropin maupun panthotenic acid yang berperan dalam produksi dan pelepasan hormon-hormon adrenal.
Penulis meneliti proses spermatogenesis sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi reproduksi pada pria. Untuk membuktikan adanya peningkatan
proses spermatogenesis setelah pemberian royal jelly dalam dosis yang berbeda, maka dilakukan penelitian terhadap berat testis dan proporsi berat testis terhadap berat badan tikus putih (Rattus norvegicus strain Wistar) jantan.