Kesetiaan
Pasal 13 kesetiaan dlm kitab suci
1. Kitab suci
a. Kestiaan Tuhan
PL: ibrani: emoth=kebenaran
Kesetiaan yahwe pd israel—tema fundamental----.tuhan yg setia=wajah moral yahwe.
Khesed—kasih--- dan emoth---setia--- (mzm 89; kel 34:6-7).
Khesed:1. Eleos—septuaginta; misericordia---vulgata.a. ikatan yg mempersatukn anggota2 masyarakat brdsrkn keturunan, persekutuan, janji; b. Keseluruhan kewajiban mrk yg terikat dlm persekutuan, yakni solidaritas, sikap mendampingi, dedikasi, kebaikan, persahabatan(sesama yg setra/tasan bawahan); c. Kemurahan, rahmat—atasan bawahan; rahmat kash syng trhdp manusia---pd tuhan; berit—perjanjian
Emoth: pistis—iman/kbnrn—septuaginta; veritas---vulgta. A. Dukungan, keteguhan, stabilitas. B. Sejati, otentik. C. Setia.
Khesesd:bantuan setia; emoth: dipakai israel untuk kestiaan, kepastian, dpt diandalkannya tuhan.
Emoth vs syeker: labil, sia2
Kesetiaan sbg sifat tuhan
a. Kesetiaan tuhan: perjanjian di sinai; keteguhan tuhan yg tak tergulingkn, tuhan setia n g dp[t dipatahkn oleh ketaksetiaan manusia. Yahwe: aku dlh aku(murah hati).mzm 89, ul 7:9, ul 32
b. Gambaran kesetiaan: kel 4:22---bapa anak n perkawinan(hosea, yeremia 3,20. Akibat bg manusia dusta)
B. kestiaan/ g israel
**. DASAR KEWAJIBAN KESETIAAN UMAT Perjanjian(dgn tuhan, personal) n teladan(pr nabi).
1. Dasar kesetiaan dlm perjanjian/berit: ikatan perjanjian/hub kontrak lwt sumpah (persekutuan).
Khesed: mengatasi kategori juridis n cetuskn sikap n kelakuan persekutuan.
Ikatan religius n moral perjanjian di sinai: setia pd pentateukh (yahwe n israel).
2. Nabi sebagai individu yg setia (kolektive jg)
Kel 3, yes 8: 11
**. Kewajiban kesetiaan umat n individu
1. Kewajiban kolektif umat untuk setia: kolektif n individu—subyek religius n moral-----(pengaruh yeremia): teori ini ditinggalkn.
2. Kewajiban inidividu untuk setia: pengaruh individu thd kolektiv-- teori“corporate personality” dlm teologi: klmpok adlh realitas yg diwakili stp anggota n berada dlm stp anggota. Peralihan anggota ke klmpk n sblknya tak tajam(proses komunikasi n hdp klmpk). Individu tak diserap kelompok. Kewajiban setia yg diminta yahwe dr klmpk jg dimintanya dr individu lwt kelompok/lgsng ke individu. Ini adlh dimensi individu n sosial kestiaan.
C. kesetiaan tdp sesama
1. dasarnya:
a. tuhan sbg teladan(meniru tuhan)
b. penciptaan manusia brdsr citra Allah (tuhan setia mk manusia jg setia pd sesamanya).
2. arti gagasan meniru tuhan
a. dgn kash sayang—khosed
b. dgn kash setia---emoth: kesetian antar manusia pengaruhi kelakuan sosial.
3. Kesetian dlm PB(perjanjian)
A. Kesetian tuhan dlm kristus
1. PB
a. Diatheke---septuaginta---ibrani: berit; Yunani profan: surat warisan/perjanjian.
b. Ajaran ttg perjanjian: tuhan yg setia dlm memenuhi janji2nya n mengikat pb dgn manusia. Sinai-PL; Pr nabi-PB.
2. KESETIAN TUHAN
a. Tuhan yg penuh ksh sayang n kasih setia: dlm PL lwt pr nabi n putranya. Dlm PB hub mesra allah dgn umat(tuhan yg tabah cr manusia yg tak setia/domba yg hilang)
b. Kristus bukti kesetian tuhan: rm 8:39, yoh 1:14—kasih n kesetiaan. Aletheia gh melulu kbnran yg dilawankan thd kesesatan bdsr paham yunani tp yg utama kesetiaan yg memenuhi janji n yg dpt diandalkan. Kstiaan tuhan g hny ditujukn kpd klpk tp jg kpd individu.
B. Kesetiaan manusia
1. Dasar n tuntutan kesetian bdsr kristus
a. Gagasan mengikuti jejak kristus: teladan jawaban kesetiaan manusia tdp Tuhan.
b. Tuntutan untuk mengikuti kristus
2. Cetusan kesetiaan dlm iman, cinta n ketaatan
a. Kesetiaan n iman: briman=mengikuti n menyerahkan diri kpd tuhan. Iman berhub dgn cobaan-----hrs tabah. 2tim 4:7
b. Kesetiaan n cinta: yohanes=setia itu cetusan n bukti cinta.
c. Kesetiaan n ketaatan:
3. Kesetiaan di bidang2 kehidupan/tdp sesama
a. Thdp ortu
b. Thdp jojoh: lukas 16:18
c. Thdp sesama
Pasal 14 kesetiaan dalam tradisi
I. DLM LINGK KEBUDAYAAN ROMAWI/patristik
1. Dlm lingkungan budaya romawi: Fidos—bona fidos: perjanjian bangsa2 n kontrak perseorangan. Fides mengungkapkan ketulusan dlm perjanjian.
2. Dlm hdp religius-moral: fidos=watak bangsa/kesusilaan. Dlm agama kuno fidos digambarkan personifikasi bahkan divinisasi/dewa.
B.DLM PATRISTIK
1. yohanes krisostomus: bnyk cobaan mlh melatih untuk setia n melatih diri dlm percaya.
2. agustinus: fidelis n fidos untuk tuhan n mnusia. Menurut fides dgn iman kita beriman, manusia dsbut fidolos—umat beriman. Fidos(setia): apa yg dijanjikan tuhan =fidelis. Kesetian sejajar dgn kbnran
II. DLM ABAD2 PERTENGAHAN
A. Gagasan kesetiaan dlm masy feodal
1. Sistem peminjman abad pertengahan di Eropa
a. Sistem sosial poltik eropa abad 9-18: hub antara prtibadi tuan dgn vassal/hamba
b. Feudum/harta/milik: peminjaman tanah. Jd hub g setara mk muncul revolusi perancis. Awal kata dr feodalisme
2. Feodalisme di kawasan dunia lain n neo feodalisme
a. Feodalisme di kawasan dunia lain
b. Neo feodalisme dewasa ini: harta n negara jd milik pribadi.
B. Pembahasan kesetiaan oleh Thomas aquinas
1. Paham kesetiaan: kestian—do apa yg dikatakannya, tersirat dlm cinta akan kebenaran sejauh ttg pelaksanaan dr apa yg dijanjikan. Thomas=agustinus
2. Penilaian: jgn tll berat sbelah hny setia antar manusia n kurang lihat segi religius-moral.
Dipengatuhi otoritas tradisi yg menyoal kesetiaan dlm Hukum 8, traktat keadilan-kontrak—juridis menonjol. Ex. Kaul, sumpah. Yuridis kesetiaan vs religius-moral kesetiaan.
III.KESETIAAN DI ZAMAN INI
A. Beberapa aliran yg dpt melemahkan kesetiaan
1. Bbrp aliran eksistensialisme (heterogen, ada unsur2 yg sama: kedudukan individu yg ditonjolkn). Ex. Sartre: menonjolkan kebebasan manusia
2. Etika situasi: menonjolkan keunikan pribadi serta situasi.
B. Gejala2 ketidaksetiaan
1. --------:---------------- kaum awam pd umumnya
a. Ketidaksetiaan di bidang agama
b. --------:------------------------ perkawinan
2. Ketidak setiaan kaum imam n biarawan
a. Dispensasi dr kaul kekal
b. Dispensasi dr tugas imamat/selibat
Pasal 15 PENGERTIAN KESETIAAN
I. ETIMOLOGI, FUNGSI N DEFINISI KESETIAAN
A. Etimologi
1. Fidelis/fiddes/fidelitas: kesetiaan (latin:fidelitas adlh sifat org yg fidelis yakni mewujudkn keputusannya, memegang teguh janji n dgn dmkian membuktikn bhw patut diandalkn, dipercaya.)
a. Fides: kprcayaan thdp org lain/yg menimbulkn kprcayaan yaitu janji, serius n tulus.
b. Fidelis: org yg do apa yg dijanjikannya “bona fido”. Fidelis;kata benda: sahabat karib tnp janji yuridis.
2. Bbrp ungkapan asal german: inggris=fidelis=faitfull;dktnya gagasan kesetiaan dgn kebenran
B. Fungsi n definisi kestiaan
1. Fungsi kesetiaan
a. Dr sudut individual: dasar keputusan yg g dpt dicabut kmbl.
b. Dr sudut sosial n religius: kesetiaan ---janji
2. Definisi kesetiaan
a. Disposisi khndak yg disetujui dg bebaqs oleh mana manusia ttp berpegang dgn aktif pd pribadi, gagasan, praktek tttmskpn ada hambatan n godaan, cobaan yg mendesak untuk mengubah sikapnya. Engagement dr dulu suatu sikap dedikasi n melibatkn diri scraktif n kreatif, suatu kesediaan untuk mengerahkn slrh tenaga untruk sasaran kesetiaan shgga manusia yg setia dlm arti ini dpt diandalkn.
b. Bbrp corak kesetiaan: kesetiaan—janji. Kesetiaan dlm arti ketat: promosional/kontraktualbrdsr janji yg dicetuskn/bersifat hnya implisit. Kesetiaan dlm arti luas: kesetiaan spiritual, sikp berpegang teguh pd suatu nilai yg diyakini n diterima dgn bebas. Mgnkn corak inilah yg plng bnyk n sdh bgt biasa shg kurang disadari
II. DIMENSI2 KESETIAAN
A. KESETIAAN AKAN DIRI SENDIRI
Sumber kesetiaan adlh sikap batin manusia.
B. KESETIAAN AKAN TUHAN DLM CIPTAANNYA
1. Kesetiaan akan satu hal: ketekunan seseorang
2. Kesetiaan pd pribadi: sesama, tuhan----kestiaan akan hal2 yg mengabdi manusia.
3. Kesetiaan akan sesama manusia:
III. TINGKAT2 KESETIAAN/KETIDAKSETIAAN
1. TINGKAT KESETIAAN BRDSR TINGKAT KEMATANGAN
Tingkat kesetiaan mana yg jd norma: terus berkembang.
2. Tingkat kematangan yg msh akan dicapai: dinamis. Perkembangan kemampuan
a. Kemampuan org u/ persepsi thdp realitas: dpt tangkp realitas, skp bnr thdp realitas hrs bs berkembang
b. Kemampuan intuisi nilai2: kepekaan u/ rasakan nilai2 yg ada,u/ menghargainya bhkn brani berkurban u/nilai2 yg diyakini, hrs bs dipertahankn n dikembangkn
c. Kemampuan u/ memilih nilai2: brani ambil kputusan, pilih nilai2 ttt trus setia wlpn ada godaan.
3. Tingkat kesetiaan brdsr lingkungan obyeknya
a. Kesetiaan akan diri sednri
b. Kesetiaan akan sesama
c. Kesetiaan akan tuhan
4. Tingkat kesetiaan brdsr tingkat kewajiban
5. Tingkat kesetiaan brdsr sifat dpt /tidak dpt ditarik kembali
a. Keputusan yg dpt dibatalkan: ada syarat2
b. Keputusan yg tak dapat ditarik kembali: tergantung kontrak
PASAL 16 JANJI N KEWAJIBAN KESETIAAN
I. JANJI
A. ARTI JANJI
1. FUNGSI N DEFINISI JANJI
a. Fungsi janji: kepercayaan n menghindari konflik
b. Definisi janji: cara yg mendasarkan u/ mewajibkn diri snr trhdp org lain setahunya. Skolasti: janji adlh kontrak dgn mana seseorng scr bebas mewajibkn diri u/ memberikn, do/tak do sst. (A. VAN KOL)
2. Jenis2 janji
a. Janji biasa jg diam2 dan Janji kontraktual u/ memberikn, do, tak do sst unilateral n bilateral.
B. SYARAT2 JANJI
1. Pd pihak subyek
a. Adanya kemampuan u/ menepati apa yg dijanjikn
b. Adanya kesediaan u/ berjanji n do apa yg dijanjiknm
2. Pd pihak obyek
a. Hrs objektif tepat n baik dr sudut moral
b. Lbh baik drpd if g janji, if g knp janji
3. Pd pihak perbuatan
a. Adanya pertimbangan: perbuatan yg sdh dipertimbangkn
b. Adanya kebebasan: perbuatan yg bebas
c. Adanya pernyataan lahiriah: hrs diketahui dr luar bwh trjd janji
II. KEWAJIBAN KESETIAAN N BERHENTINYA WAJIB JANJI
A. KEWAJIBAN KESETIAAN
1. KEWAJIBAN KESETIAAN BRDSRKN JANJI
a. Sifat kewajiban: janji itu kwjbn moral so mengikat hati nurani. Pada janji kontraktual ada daya yuridis tergantung kletentuannya.
b. Berlaku u/ org yg berjanji
2. Adakah kewajiban kesetiaan tanpa janji?
a. Rupanya ada. Wajib setia pd Tuhan wlpn tnp ada kontrak atau lainnya cz Tuhan sbg pencipta.
b. Janji diam2.
B. BERHENTINYA DAYA WAJIB JANJI
1. BERHENTI BIASA (OCASIO SIMPLEX). ALASANNYA
a. Cz berhentinya syarat janji
b. Cz berhentinya tujuan
c. Cz keadaan berubah scr hakiki
2. Peniadaan daya wajib janji
Peniadaan oleh atasan cz kehendaknya
3. Pengubahan dan pembebasan
a. Pengubahan: saat janji dgn bnyk org
b. Pembebasan : perbuatan yuridiksi : pendenguran daya wajib undang2 dlm kasus kusus.
Pasal 17 BEBERAPA BIDANG KESETIAAN/ KETIDAKSETIAAN
I. KESETIAAN/KETIDAKSETIAAN JANJI N SUMPAH PD UMUMNYA
A. SOAL KEBEBASAN N JANJI/SUMPAH
1. SOAL
Dlm janji/sumpah manusia mengikat diri u/ ms depan dgn memilih kemungkinan dr bnyk kemungkinan lain.
2. Suatu jawaban
Kebebasan personal tak berarti tak mewajibkn diri n g pny arah. Kebebasan hrs diisi dgn mewujudkn diri scr konkrit brsm org lain dlm dunia ini kebebasan n kehdpan tak mungkn tinggal tetap tak menentu dan tertentukan melainkan membutuhkan stabilitas. Keterbatasan manusia tak memungkinkan dia mewujudkn semuanya yg mngkn scr abstrak n teoritis so org hrs berani meninggalkn sgl lainnya u/ mewujudkn nilai ttt yg dipilihnya.
B. KEWAJIBAN N PELANGGARAN KESETIAAN JANJI/SUMPAH
1. KEWAJIBAN
a. Kewajiban yuridis
Janji hrs ditepati brdsr keadilan. Dasar keadilan=kesetiaan. Tnp kontrak jg bs dituntut di pengadilan.
b. Kewajiban moral
Dasar bg kewajiban yuridis. Kewajiban moral sdh mengikat cz dasarnya lbh mendalam yaitu keutamaan kesetiaan.
2. Pelanggaran kesetiaan
a. Berat ringannya perkara: merugikn org lain tau g. Ini soal keadilan.
b. Keutamaan mana yg dilanggar: bs keadilan, kebenran, dsb
II. KESETIAAN/KETIDAKSETIAAN JANJI PERMANDIAN
A. KESETIAAN DLM IMAN
1. KESETIAAN DLM JEMAAT BERIMAN
a. Beriman dlm persekutuan kaum beriman
b. Beriman sbg keputusan pribadi
2. Keputusan yg tidak dapat dicabut kembali
a. Janji permandian
b. Kewajiban u/ menepati janji permandiaan
B. APAKAH ADA ALASAN WAJAR U/ GANTI IMAN?
1. AJARAN KV 1
a. Tak pernah ada alasan wajar u/ ganti iman
b. Kesulitan : g prnh ada alasan u/ ganti iman. Subjektif tau objektif? Plng sdkt objektif.
2. BBRP CATATAN
G DA ALASAN OBJEKTIF U/ GANTI IMAN
III. KESETIAAN/KETIDAKSETIAAN SEHUBUNGAN DGN KAUL2
A. KAUL DAN KEBEBASAN
1. Soal
a. Kaul menyempitkan kebebasan?
Pasal 18 TAHAP2 ANTROPOLOGI PSIKOLOGIS KEMATANGAN U/ MAMPU N BERSEDIA U/ MENGAMBIL KEPUTUSAN
Kemampuan u/ menangkap realitas yg diperlukan sbg syarat u/ jd peka thdp nilai2.
Kemampuan u/ intuisi nilai2 sbg syarat u/ memilih nilai ttt bhkn slmanya.
Kemampuan u/ mengambil keputusan memilih nilai itu.
Kemampuan u/ menangkap realitas: pnting berelasi dgn realitas yg awalnya lwt persepsi (indra).
Pergaulan introgatif dgn realitas jg selektif, imaginasi produktif, kreatif
Pengaruh faktor2 afektif emosional
a. Faktor2 penunjang n penghambat persepsi manusiawi
1. Faktor penunjang
**. Faktor kepercayaan pd masa kanak2 penting u/ persepsi cz kepercayaan di masa kanak2 n remaja sngt pntng
**. Faktor harga diri n kepercayaan akan diri sendiri di masa remaja
2. Faktor penghambat
**. Kecurigaan n keragu2an
**. Penekanan spontanitas n ketidak tenangan
b. Intuisi nilai-nilai
1. Arti n perkembangan intuisi nilai2
**. Arti intuisi nilai2
***. Makna intuisi: intuisi= mengamat2i, bntk deponens: bntk pasif tp arti aktif, ex. Terpesona, terpikat, tertangkap.
***. Intuisi nilai2: sejenis keyakinan. Intuisi itu mendekati perasaan/pengenalan batin yg seolah2 bs menerobos sst tnp dpt merumuskannya dgn tepat. kmdn hr br diberi alasan2.
2. Perkembangan intuisi nilai2 dipengaruhi lingk. n pendidikn. Terutama ortu “mewakili” dunia nilai2. Perhatikan teori FREUD “SUPER EGO”: hubungan ibu anak bs bwt anak merasakn nilai2 tnp bnyk teori. Dmkian pula keutamaan2 dlm klrg,ex. Gotong royong, solidaritas, menyelesaikan konflik scr damai adlh suasana baik u/ mengembangkan intuisi nilai2. Pengaruh dunia luar bs positif n prl. Anak memerlukan ringkasan cita2 yg dicetuskn pribadi identifikasi yg dpt diteladaninya.
3. Hambatan2 intuisi nilai2
a. Umum: Tak adanya lingkungan, pendidikan n tokoh2 yg baik.
b. Khusus: dr dalam. Hawa nafsu yg kuat mengaburkan realitas n nilai2nya; kebiasaan yg bwt jd tumpul; sikap mendangkal, labil hdp afektif-emosionalyg tertekan, kelemahan budi n kehendak. Dr luar. Pluralisme dr nilai2 yg membingungkan, tak ada tokoh teladan.
4. Mengambil keputusan u/ nilai ttt
Meninggalkan nilai2 lain u/ ambil keputusan cz g dpt diwujudkan skligus.
Syarat pengambilan keputusan
1. Kemampuan u/ membeda2kan (discratio : kemampuan u/ membedakan dgn bijaksana tnp menyinggung perasaan, apa yg wajar dan tidak. Artinya kemudian: kemampuan u/ memegang rahasia dan u/ tak ajukan pertanyaan yg dpt memalukan org lain; g lekas campur tangan urusan org lain). Dlm bidang agama digunakan oleh agustinus dgn iscratio spiritum (pembedaan roh) yaitu kemampuan u/ membedakan nilai2 dan mengambil keputusaqn serta melaksanakannya disertai kebijaksanaan, kepastian mengambil keputusan.
2. Kemampuan n kondisi u/ mengambil keputusan menuntut syarat2
*. Cakrawala luas: jangka waktu yg panjang n panorama nilai2 hrs dipikirkn. (teori, pengalaman nilai2).
*.kedewasaan u/ menentukan sendiri
3. kesimpulan
a. keterbatasan manusia
b. pengambilan keputusan definitif tak dapat dikatakan tak mungkin dg bgt saja
c. pengambilan keputusan definitif itu memang tak u/ setiap orang
d. pengambilan keputusan yg irreversibel adlh soal campuran antara kodrat n rahmataspek antropologis psikologis
e. toleransi trhdp mereka yg menyimpang n meninggalkn haluan semula
d. kesetiaan tak otomatis tp butuh pembinaan.
Penghayatan hidup perkawinan sakramental
Ekaristi n perkawinan pnya keterkaitan soaal KESETIAAN.
DASAR BIBLIS TEOLOGIS SAKRAMEN PERKAWINAN
PL: kej 1,26-30 n kej 2,18-25 (perkawinan dikehendaki oleh Allah sendiri)
Kej 1, 27;5,2;2,21-24
PB: kesetiaan mutlak sbg hakikat sakramen perkawinan (mat 19,8).
Paulus (1 kor 7,7; 7,10-11). Bs cerai antara org katolik n non tp dgn syarat ttt.
Perkawinan---cinta kristus dgn gereja.
Konsili trente: perkawinan tak terceraikan dgn pengorbanan kristus shg jd tanda kehadiran kristus
Paus leo 12: ensiklik arcanum, sbg lembaga kodrati perkawinan sdh punya nilai sakramental dlm arti umum yaitu mewujudkan hub kasih dgn allah; Perkawinan kristiani diangkat jd sakramen. Nilai sakramentalnya tak hny pasif yaitu menerima rahmat dr kristus tp jg dlm arti aktif, yaitu ambil bagiuan dlm rahmat kristus membaharui dunia n membentuk karya keselamatan.
Pius 11: ensiklik casti conubicinta ksih sbg dasar n alsan utama dan pertama bg perkawinan yg dimengerti scr luas dalam dirinya mengandung smua kewajiban berkeluarga. Perkawinan kristiani itu lembaga ilahi cz dibangun allah sendiri dlm kristus shg pny sifat tak terceraikan jg da kehendak bebas manusia u/ slng menyerahkan diri n trima jodoh scr total dgn sgl keunikannya.
Konsili vatikan II, GS ART 48 klrg kristiani cz berasal dr pernikahan yg mrpkn gambar n partisipasi perjanjian cinta kasih antara kristus n gereja, akan menampakkan kpd smua org kehadiran sang penyelamat yg sungguh nyata di dunia n hakikat gereja yg sesungguhnya, baik lwt kasih suami istri, kesuburan yg dijiwai semangat berkurtban, k1an n kesetiaan, kerja sama yg penuh kasih antara semua naggotanya.
Refleksi teologis.
Perkawinan sbg panggilan allah. LG 40 N 41. Kurnia istimewa. Dlm klrg iman kristiani dihayati n diteruskn.
Perkawinan sbg ikatan sakramental
Kehdiran allah, kristuis dgn cintanya kpd umatnya n gereja
Perkawinan sbg sel gereja
LG 11. KLRG = GEREJA KECIL
PERKAWINAN SBG TANDA ESKATOLOGIS KASIH ALLAH
ADS HERE !!!