A.
Misi dan Tujuan
Organisasi
Sebelum organisasi menetapkan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus
menetapkan tujuan-tujuan, terlebih dulu harus menetapkan misi atau maksud organisasi.
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi
tentang maksud organisasi. Sedangkan Tujuan
Organisasi adalah suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana
organisasi bermaksud untuk merealisasikan dan sebagai pernyataan tentang
keadaan di waktu yang akan datang, dimana organisasi sebagai kolektifitas
mencoba untuk menimbulkannya.
Berbagai fungsi tujuan organisasi menurut
waktu dan keadaan:
1.
pedoman bagi kegiatan
2.
sumber legitimasi
3.
standar pelaksanaan
4.
sumber motivasi
5.
dasar rasional pengorganisasian
Tipe-tipe
tujuan yaitu:
1.
tujuan kemasyarakatan
2.
tujuan keluaran
3.
tujuan sistem
4.
tujuan produk
5.
tujuan turunan
B.
Proses Penetapan
Tujuan
Proses penetapan tujuan merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai
tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi.
Management by objectives (MBO) Pertama kali diperkenal oleh Peter drucker
dalam bukunya The Practice of Management
(1954). TUGAS : Pengertian MBO,
Sistem MBO Formal, Kekuatan dan kelemahan MBO, membuat MBO efektif.
D. Sifat Pembuatan Keputusan Manajerial atau
Tipe-Tipe Keputusan
Masalah yang berbeda membutuhkan tipe pembuatan keputusan yang berbeda
pula. Sifat pembuatan keputusan
manajerial atau tipe-tipe keputusan terbagi atas 3 yaitu:
1) Keputusan
terprogram ; (dibuat dalam kaitan dengan kebijakan,
prosedur, peraturan) atau penyelesaian masalah rutin yang ditetapkan dengan
peraturan, prosedur, atau kebiasaan.
2) Keputusan tidak terprogram ; Penyelesaian spesifik
yang diciptakan lewat proses tidak terstruktur untuk menangani masalah non
rutin.
3) Keputusan dengan kepastian, risiko, dan
ketidakpastian.
Kepastian (kondisi pengambilan keputusan saat
seorang manajer mempunyai informasi yang akurat, dapat diukur, dan dapat
diandalkan tentang hasil dari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan).
Risiko (kondisi pembuatan keputusan yang
didalamnya manajer mengetahui probabilitas sutau alternatif tertentu akan
mengarah pada sasaran atau hasil yang diinginkan). Probabilitas : pengukuran
statistik tentang peluang suatu peristiwa atau suatu hasil akan keluar.
Ketidakpastian (kondisi pembuatan keputusan ketika
manajer menghadapi kondisi eksternal yang tidak dapat diramalkan atau
kekurangan informasi untuk menetapkan probabilitas beberapa peristiwa tertentu.
E.
Proses Pembuatan
Keputusan
|
|
|
Model rasional membangkitkan citra pembuat keputusan sebagai mesin hitung super. Ada 3 buah konsep yang muncul untuk membantu manajer menempatkan keputusan dalam perspektif yaitu:
1. Rasionalitas terbatas dan memadai
Teori ini menekankan bahwa pembuat keputusan harus menghadapi kenyataan tidak memadainya informasi mengenai sifat masalah dan penyelesaian yang mungkin, kekurangan waktu dan uang untuk mengumpulkan informasi yang lebih lengkap, ketidakmampuan untuk mengingat sejumlah informasi, dan batas-batas kecerdasan mereka sendiri. Bukannya mencari keputusan yang sempurna/ideal, tetapi manajer sering kali puas dengan yang akan memenuhi tujuan mereka/konsumen secara memadai.
2. Heuristics
Suatu metode pembuatan keputusan yang dilakukan sesuai dengan lini empiris, dengan pedoman umum, untuk mencari penyelesaian masalah atau jawabannya.
3. Memutuskan siapa yang membuat keputusan
Secara tradisional, tanggung jawab akhir untuk membuat keputusan terletak di tangan manajer. Tetapi pendekatan tidak memadai, dimana terkadang keputusan ini bisa gagal bila manajer tidak bisa mampu menyakinkan orang lain untuk melaksanakannya secara sukarela. Kadang-kadang orang lain mempunyai alasan yang tepat untuk menolak kepusan tadi; mungkin mereka menyadari bahwa ada alternatif atau faktor relevan yang belum dipertimbangkan dalam analisis semula. Jadi, cukup penting karyawan dilibatkan dalam proses pembuatan keputusan.
|
ADS HERE !!!