Penentuan Nilai Perusahaan
Dalam reorganisasi keuangan, faktor utama yang harus diperhatikan adalah menyangkut penentuan nilai perusahaan. Hal ini sangat penting terutama dalam rangka penjualan perusahaan, private placement, ataupun go public.
Nilai dari suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada kemampuan menghasilkan arus kas tetapi juga bergantung pada karakteristik operasional dan keuangan dari perusahaan yang diambil alih.
Menurut Arthur J Keown, at al (2000:849) menyatakan bahwa terdapat beberapa alternatif untuk menilai perusahaan diantaranya adalah :
1. Price Book Value
Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh.
2. Nilai Buku
Secara sederhana bisa dihitung dengan cara membagi selisih antara total aktiva dengan total utang dengan jumlah saham yang beredar.
Dalam bentuk formula bisa ditulis :
Sumber : Arthur J. Keown (2000:850)
Nilai buku tidak menghitung nilai pasar dari suatu perusahaan secara keseluruhan karena didasarkan pada data historis yang ada di dalam perusahaan. Walaupun nilai buku dari suatu perusahaan secara jelas bukanlah faktor yang penting sebaiknya jangan diabaikan. Nilai buku dapat digunakan sebagai titik permulaan untuk dibandingkan dengan analisa yang lain.
3. Enterprise Value
Atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena enterprise value merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Hal ini karena dalam perhitungan enterprise value dimasukan juga faktor-faktor yang tidak dimasukan dalam perhitungan kapitalisasi pasar suatu perusahaan. Di bawah ini adalah rumus untuk menghitung enterprise value :
Dimana :
Terlihat bahwa aspek dari struktur permodalan suatu perusahaan juga penting dalam mengukur nilai perusahaan. Utang dan Kas juga perlu diperhitungkan dalam mengukur nilai perusahaan, ibaratkan saja jika perusahaan dijual kepada pemilik baru. Pembeli harus membayar sebesar nilai ekuitas (biasanya pada harga yang lebih tinggi daripada harga pasar) dan menanggung utang perusahaan. Untuk menilai utang yang ditanggung, pembeli dapat menguranginya dengan kas yang ada di dalam perusahaan. Dengan kata lain dalam perhitungan enterprise value utang dan kas diperhitungkan untuk memperoleh nilai wajar perusahaan, bukan hanya sahamnya saja.
4. Price Earning Ratio Method
Alternatif ini memerlukan informasi mengenai proyeksi futures earning perusahaan, expected return for equity investment, expected return on investment dan historical price earning ratio. Informasi-informasi tersebut digunakan untuk menentukan target price earning ratio dan kemudian dibandingkan dengan rata-rata industrinya.
5. Discounted Cashflow Approach
Melalui cara ini penilai akan mendiskontokan expected cashflow dan membandingkannya dengan market value perusahaan.
6. Nilai Appraisal
Nilai appraisal suatu perusahaan dapat diperoleh dari perusahaan appraisal independent. Nilai ini sering dihubungkan dengan biaya penempatan. Nilai appraisal dari suatu perusahaan akan bermanfaat sewaktu digunakan dalam hubungannya dengan metode penilaian yang lain. Nilai appraisal juga akan berguna dalam situasi tertentu seperti dalam perusahaan keuangan, perusahaan sumber daya alam atau organisasi yang beroperasi dalam keadaan rugi.
7. Nilai Pasar saham
Nilai pasar saham sebagaimana dinyatakan dalam kuotasi pasar modal adalah pendekatan lain untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis. Pendekatan nilai adalah salah satu yang paling sering dipergunakan dalam menilai perusahaan besar dan sering juga digunakan untuk menentukan harga perusahaan.
8. Nilai Chop-Shop
Pendekatan chop-shop pertama kali diperkenalkan oleh Dean Lebaron dan Lawrence Speidell of Batterymarch Management. Secara khusus ia menekankan untuk mengidentifikasikan perusahaan multi industri yang berada di bawah nilai dan akan bernilai lebih apabila dipisahkan menjadi bagian-bagian. Pendekatan chop-shop menekankan nilai perusahaan dengan berbagai segmen bisnis mereka. Pendekatan chop-shop secara aktual terdiri dari 3 tahap:
a. Mengidentifikasikan berbagai segmen bisnis perusahaan dan mengkalkulasikan rasio kapitalisasi rata-rata untuk perusahaan dalam industri tersebut.
b. Mengkalkulasikan nilai pasar teoritis di atas setiap rasio kapitalisasi.
c. rata-ratakan nilai pasar tertulis untuk menentukan nilai chop-shop perusahaan.
ADS HERE !!!