Kerangka Teoritis
Variabel utama penelitian ini adalah komitmen pada organisasi (organizational commitment.) Lima variabel independen yang digunakan untuk mencoba menjelaskan variasi komitmen pegawai pada organisasi adalah usia, kesempatan untuk maju, kepuasan kerja, lama kerja, dan jenis kelamin.
Makin besar kesempatan untuk maju, makin tinggi pula tingkat komiten pegawai pada organisasi. Ketika pegawai mengetahui bahwa mereka bisa berkembang dalam suatu organisasi, maka komitmennya untuk tetap tinggal bersama organisasi bisa diharapkan tinggi. Jika, ternyata kesempatan untuk maju dipandang kurang mendapat perhatian dari organisasi, maka mereka cenderung untuk mencari organisasi lain yang mampu menawarkan kesempatan berkembang bagi dirinya. Demikian pula, jika pegawai mempunyai kepuasan kerja yang tinggi, mereka juga cenderung mempunyai komitmen yang tinggi pula pada organisasi, dibanding dengan pegawai yang kepuasan kerjanya rendah. Lama kerja dalam suatu organisasi punya hubungan pula dengan komitmen pada organisasi. Makin lama mereka bekerja dalam suatu organisasi, makin tinggi pula tingkat komitmennya pada organisasi. Ketika seseorang tinggal lama dalam suatu organisasi mereka cenderung membentuk kedekatannya dengan tempat, rekan kerja, pelanggan, dan hal-hal lainnya, hal-hal tersebut membuat mereka menjadi enggan untuk meninggalkan organisasi untuk bergabung dengan organisasi lainnya. Keterlibatan dan loyalitas mereka kepada organisasi menyebabkan mereka kurang mempunyai keinginan untuk keluar, oleh karena itu komitmen organisasional pegawai yang belum lama bekerja pada organisasi cenderung lebih rendah.
Di samping hal-hal tersebut, usia juga berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Pegawai yang berusia lebih tua cenderung lebih mempunyai rasa keterikatan atau komitmen pada organisasi dibanding dengan yang berusia muda. Hal ini bukan saja disebabkan karemna lebih lama tinggal di organisasi, tetapi dengan usia tuanya tersebut, makin sedikit kesempatan pegawai untuk menemukan pekerjaan di tempat lain, sehingga meningkatkan loyalitas mereka pada organisasi. Demikian pula, pegawai wanita mempunyai tingkat komitmen pada organisasi lebih baik dibanding dengan pegawai laki-laki, khususnya pada pegawai wanita yang menikah. Hal ini bisa terjadi disebabkan karena pegawai tersebut merasa bahwa tanggung jawab rumah tangganya ada di tangan suami mereka, sehingga gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi bukanlah sesuatu yang sangat penting bagi dirinya.
Tujuan Penelitian adalah menguji hipotesis di bawah ini :
Dari kerangka teoritis yang telah diuraikan, lima hipotesis dikembangkan dalam penelitian ini :
1. Makin tua usia pegawai, makin tinggi komitmen pada organisasi
2. Jika pegawai mempunyai sikap positif terhadap kebijaksanaan organisasi dalam memberikan kesempatan untuk maju bagi mereka, maka komitmen pada organisasi akan makin tinggi.
3. Ada hubungan positif di antara komitmen pada organisasi dengan lama kerja
4. Pegawai wanita mempunyai komitmen lebih tinggi pada organisasi dibanding dengan pegawai pria.
5. Ada hubungan positif di antara kepuasan kerja pegawai dengan komitmen pada organisasi.
Metode Penelitian :
a. Jenis Penelitian : Karena tujuan penelitian adalah ingin mengetahui hubungan-hubungan di antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen, maka jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian korelasional.
b. Unit Analisis : Karena peneliti tertarik pada tingkatan komitmen pada organisasi para pegawai, maka unit analisis proyek penelitian ini adalah setiap individu pegawai.
c. Populasi dan sampel : Populasi penelitian adalah seluruh pegawai yang bekerja di organisasi “X”. Karena penelitiannya masih bersifat eksploratif, maka sampel ditarik dengan teknik convenience sampling.
d. Teknik Pengambilan data : Data diambil dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner), disebarkan di kalangan pegawai di organisasi “X”.
Operasionalisasi beberapa variabel
1. Komitmen pada organisasi : Komitmen atau keterikatan pada organisasi didefinisikan sebagai keinginan pegawai untuk tetap tinggal, setia pada organisasi. Makin besar keinginannya untuk tetap tinggal di organisasi “X”, makin tinggi tingkat komitmetnya. Skala pengukuran yang dipakai adalah skala Likert . Jumlah pernyataan 4.
2. Kesempatan untuk maju : Yang dimaksud dengan kesempatan untuk maju adalah sikap pegawai atas kebijakan organisasi dalam memberikan kesempatan maju bagi dirinya. Makin positif sikap, makin baik organisasi memberikan kesempatan untuk maju bagi pegawainya. Skala yang dipakai adalah skala Likert . Jumlah pernyataan 3.
3. Kepuasan kerja : Konsep kepuasan kerja yang digunakan mengacu pada Job Descriptive Index, yang terdiri atas sikap terhadap (1) gaji yang diterima, (2) rekan kerjanya, (3) atasannya, dan (4) pekerjaan yang dilakukannya. Skala Likert masih tetap dipakai untuk memperoleh data ini. Makin positif sikap pegawai terhadap keempat dimensi tersebut, makin tinggi pula tingkat kepuasan pegawai. Jumlah pernyataan untuk masing-masing dimensi 2. Jadi jumlahnya 8