MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP :
Dalam sel epithel usus kecil bangsa kucing dapat berlangsung siklus asexual (schizogoni) maupun sexual (gametogoni, sporogoni) yang akan menghasilkan oocyst (ookista). Ookista yang berbentuk oval dengan ukuran 9-11 mikron x 11-14 mikron akan keluar bersama feces. Ookista akan menghasilkan dua sporokista yang masing – masing mengandung empat sporozoite (sporosoit).
Apabila ookista tertelan oleh hospes perantara yaitu mamalia lain ( termasuk manusia ) dan golongan burung (aves), maka pada berbagai jaringan dari hospes perantara ini akan terbentuk kelompok – kelompok tropozoite yang membelah secara aktif dan disebut sebagai tachyzoite yang membelah sangat cepat. Selanjutnya kecepatan membelah dari tachyzoite akan berkurang secara berangsur dan akan terbentuk cyst (kista) yang mengandung bradizoite. Masa tersebut adalah masa infeksi klinis menahun yang biasanya merupakan infeksi laten. Pada hospes perantara tidak terdapat stadium sexual melainkan terjadi stadium istirahat yaitu adanya kista jaringan.
Apabila hospes definitive ( bangsa kucing) memangsa hospes perantara yang terinfeksi , maka akan terbentuk lagi siklus sexual maupun asexual di dalam ususnya. Masa prepaten ( masa sampai dikeluarkannya ookista dari bangsa kucing) adalah tiga sampai lima hari, sedangkan apabila bangsa kucing makan tikus yang mengandung tachyzoite biasanya masa prepaten adalah lima sampai sepuluh hari, tetapi apabila bangsa kucing langsung menelan ookista maka masa prepatennya adalah duapuluh sampai duapuluhempat hari. Bangsa kucing lebih mudah terinfeksi oleh kista jaringan daripada terinfeksi oleh ookista.
Pada berbagai jaringan tubuh bangsa kucing yang terinfeksi juga dapat diketemukan bentuk tachizoite ( tropozoite) dan kista jaringan sedangkan pada manusia yang terinfeksi dapat diketemukan adanya tachizoite pada masa infeksi akut serta tachizoite ini dapat memasuki setiap jenis sel yang berinti.
Bentuk tachizoite menyerupai bulan sabit dengan satu ujungnya meruncing dan ujung yang lainnya agak membulat dengan ukuran sekitar 4 – 8 mikron dan mempunyai 1 inti yang terletak kira kira ditengah. Tachizoite ini bersifat obligat intraseluler. Tachizoite berkembangbiak dalam sel secara endodiogeni. Bila sel menjadi penuh dengan adanya tachizoite maka sel tersebut akan pecah dan tachizoite akan keluar serta memasuki sel sel disekitarnya atau terjadi fagositosis terhadap tachizoite tersebut oleh makrofag.
Kista jaringan dibentuk di dalam sel hospes apabila tachizoite yang membelah telah membentuk dinding dan kista jaringan ini dapat diketemukan terutama di dalam jaringan otak, otot jantung dan otot bergaris hospes seumur hidup (latent). Di otak, kista jaringan akan berbentuk oval sedangkan di sel otot bentuk kista jaringan akan mengikuti bentuk sel otot. ( Gandahusada S dkk, 2004 ; Neva FA & Brown HH,1994 ; Markell EK et al, 1992 )
Adapun cara infeksi dari parasit ini pada manusia dapat melalui berbagai cara yaitu yang pertama toxoplasmosis congenital , transmisi parasit ini kepada janin terjadi in utero melalui placenta bila ibunya mendapat infeksi primer pada saat kehamilan ; yang kedua adalah toxoplasmosis aquisita , infeksi ini dapat terjadi bila makan daging mentah atau kurang matang yang mengandung kista atau tachizoite parasit ini atau melalui tertelannya ookista yang dikeluarkan oleh kucing penderita bersama fecesnya ; kemungkinan yang ketiga adalah infeksi di laboratorium yaitu melalui jarum suntik dan alat laboratorium lain yang terkontaminasi oleh parasit ini serta kemungkinan ke empat adalah melalui transplantasi organ dari donor penderita toxoplasmosis latent. (Gandahusada S dkk, 2004)
ADS HERE !!!