Think twice before writing, kata Ken Golstein penulis dari Columbia School of Journalism. Sebelum mulai
menulis ilmiah populer, dan sebelum anda masuk kepada dramaturgi, sistematik
tulisan, detail, setidaknya anda harus memikirkan strategi berikut:
Kepada siapa anda menyajikan tulisan anda?
Media apa yang anda pilih
(internet, televisi, koran, majalah, radio, dsb)
Gaya penulisan apa yang paling tepat?
Kira-kira berapa lama pembaca
meluangkan waktu untuk membaca tulisan anda?
Empat point diatas sebetulnya teknik dasar jenis tulisan apapun. Untuk ilmiah
populer, teknik itu semakin urgent lagi. Ingat, menulis ilmiah populer sama dengan
menterjemahkan ilmu yang ngejelimet ke dalam bahasa yang dimengerti secara
umum. Tidak semua orang memahami ilmu anda, apalagi dengan banyaknya cabang
ilmu pengetahuan. Spesialisasi ini menyebabkan seorang ahli paham di bidangnya
tapi gak mudeng dengan bidang lain.
Kepada siapa anda
menyajikan tulisan?Seberapa
dalam informasi yang akan anda sajikan tergantung siapa pembacanya. Karya
ilmiah populer di koran umum, tentunya lebih isinya lebih dangkal daripada di
majalah scientific misalnya. Sifat tulisan untuk pembaca umum, lebih
mengedepankan unsur entertainment, dibandingkan tulisan untuk komunitas
spesifik (misalnya majalah khusus komputer). Selain dari segi isi, karya ilmiah
populer untuk komunitas spesifik lebih banyak menggunakan technical jargon. Boleh
saja, sebab disini istilah spesifik tidak akan asing lagi bagi pembacanya.
Media apa yang anda
pilih?
Informasi untuk di internet, televisi, koran atau majalah berbeda cara
penulisannya. Misalnya media televisi mempunyai kelebihan dapat menampilkan gambar.
Sehingga penggunaan teks jauh lebih sedikit. Namun kelemahan media ini, waktu
yang tersedia jauh lebih singkat daripada media cetak. Cotoh lain,
perbedaan antara media cetak dan online. Media online dengan sifat revolusioner
hyperlinks-nya dapat merubah alur membaca. Kelebihan sifat link ini, anda dapat
mengarahkan pembaca kepada fokus yang anda tuju. Berbeda dengan media cetak
misalnya buku, karakteristik membaca sifatnya linear. Anda mengarahkan pembaca
melalui daftar isi.
Gaya
penuturan apa yang paling tepat?Kerahkan imajinasi anda. Kira-kira bagaimana anda akan menyampaikan
informasi paling tepat. Apakah dengan gaya reportase, menampilkan sosok yang
bercerita, atau tutorial sifatnya.
Kira-kira berapa lama waktu yang tersedia bagi pembaca?
Pembaca koran bisayan lebih sedikit meluangkan waktu membacanya daripada
pembaca majalah. Bukankah koran yang sudah seminggu dinyatakan tidak aktual
lagi? Umumnya pembaca tidak mengorek-ngorek lagi koran yang sudah bertumpuk
selama setahun lamanya. Semakin sedikit waktu yang tersedia, informasi yang
anda sajikan semakin pendek dan harus cepat menuju sasaran.
Membidik Pembaca: Pilih Topik Menarik
Tulisan ilmiah populer anda dedikasikan untuk pembaca awam. Bukan expert
yang memang berkecimpung di bidangnya. Posisikan diri anda pada pembaca. Pikirkan, mengapa anda perlu membagi ilmu
anda? Apa yang membuat pembaca dapat tertarik dengan tulisan anda? Beberapa
cara menggelitik motivasi pembaca:
Mengaitkan dengan kondisi
aktual
Cth.: Masih segar dalam
ingatankita ketika beberapa waktu yang lalu, Kementrian Komunikasi dan
bersama-sama dengan komunitas telematika Indonesia meluncurkan satu konsep
bulan telematika ICT (Information and Communication Technology) month yang akan
jatuh pada bulan Agustus 2003. Tujuan utamanya adalah usaha sosialisasi
aplikasi teknologi informasi dan komunikasi memberikan kontribusi signifikan
terhadap peningkatan kualitas kehidupan masyarakat…
IlmuKomputer.com, Strategi mengelola situs E-Learning Romi Satria Wahono
Tulisannya dimulai dengan leading kondisi aktual. Sebagian pembaca mungkin
pernah mendengar konsep bulan telematika yang sedang aktual. Tapi apa
sebenarnya di balik konsep itu? Nah dari kondisi aktual inilah penulis membidik
pembaca.
Mengaitkan dengan kegiatan sehari-hari
Cth.: Sebenarnya menangis saat mengupas/memotong/mengiris bawang bisa
menyehatkan mata. Beberapa pakar percaya, air mata yang keluar karena
rangsangan hawa bawang membersihkan mata dan kelopaknya dari debu dan kuman.
Keluarnya air mata ini membuat mata bening dan berbinar. pikiran-rakyat, Tak
cengeng saat mengupas bawang Febdian Rusydi
Contoh diatas bernuansa entertainment, artinya topik yang dipilih mudah
dicerna, membacanya bersifat refreshing. Mudah dicerna karena berkaitan erat
dengan kejadian sehari-hari. Siapa yang tidak pernah merasakan perihnya
memotong bawang? Lain halnya dengan
tulisan ilmiah hasil penelitian kandungan bawang berikut metodenya. Siapa
peduli membacanya? Ilmiah populer yang berkaitan dengan kejadian sehari-hari
membuat pembaca merasa sedikit lebih clever setelah membacanya. Merasa puas
mengerti apa yang terjadi disekitarnya. Dengan cara ini pembaca awam menjadi
akrab dengan ilmu di luar spesialisasinya.
Pemaparan informasi
Pemaparan informasi dalam tubuh tulisan harus fokus, sesuai dengan tema yang
disitir dalam leading. Buat alur yang menarik, sehingga pembaca mau mengikuti
paragraf demi paragraf sampai selesai. Ada
beberapa cara pemaparan yang baik
Haruskah alur berbentuk piramida terbalik?
Alur piramida terbalik berarti dimulai dari informasi yang terpenting sampai
ke detail yang kurang penting. Keuntungannya, pembaca cepat mendapat informasi
utama. Biasanya model ini dipakai untuk penulisan hard news (berita singkat). Namun untuk tulisan karya ilmiah yang
komplex dan panjang belum tentu model ini bisa dipakai. Sebab terkesan
membosankan. Hal yang terpenting sudah diketahui di awal, pembaca merasa sudah
cukup dengan paragraf-paragraf awal. Tidak ada unsur menggelitik rasa ingin
tahu lebih lanjut.
Merubah numerasi dan
pembagian bab
Anda pasti mengenal struktur
klasik sebuah karya ilmiah: bab utama, sub bab, dst. Atau struktur tulisan
dengan pembagian A, A.1, A.2, dst. Pembagian struktur seperti ini terasa sangat
kaku bila anda gunakan dalam karya ilmiah populer. Namun harus diingat, untuk
tulisan yang cukup komplex pembagian struktur seperti itu sangat membantu.
Gunakan kekuatan kata-kata atau
teks untuk memperjelas struktur tulisan. Misalnya pada bab utama anda tuliskan
rangkuman informasi yang mewakili sub-sub bab selanjutnya. Barulah sub-sub bab
memuat detail informasi. Gunakan juga karakter tulisan yang berbeda, misalnya
bold atau besar huruf untuk menandakan sub kapitel. Dengan begitu penggunaan
abjad atau numerasi yang terasa kaku bisa dihindari.
Alur kronologis
Artinya alur cerita mengikuti
satuan waktu: jam, hari, bulan atau tahunan. Disini patokan waktu explisit
tercantum. Contohnya: Karya ilmiah populer tentang pertumbuhan tanaman selama
empat musim. Informasi disini akan terstruktur sesuai dengan kronologis
musim.
Alur proses
Mirip dengan alur kronologis. Disini alur mengikuti proses-proses yang
berurutan. Contohnya: tutorial software,
Deduksi
Penulisan ilmiah populer yang berdasar pada deduksi, memulai alur penjelasan
dari hal yang umum menuju hal yang khusus. Contohnya: kebijakan pemerintah dalam
masalah anggaran penelitian dan dampaknya bagi reset bidang teknologi kimia.
Induksi
Induksi kebalikan dari deduksi: dimulai dari informasi atau fakta-fakta
khusus untuk menentukan kesimpulan yang berlaku umum. Dalam journalimus induksi
dapatberupa penjelasan, anekdot atau analogi yang menggambarkan prinsip umum.
Contohnya: beberapa contoh dan fakta kerusakan lingkungan. Dari sini dapat
diambil kesimpulan kebijakan politik yang harus diambil dalam rangka
pelestarian lingkungan.
Reportase
Dengan jenis pemaparan ini, anda bertutur tentang apa yang anda rekam, lihat
atau rasakan dari tempat kejadian. Dengan penuturan yang baik, pembaca akan
merasa live di tempat kejadian. Sebuah reportase tidak harus menceritakan
kejadian dari awal sampai akhir. Seringkali diambil fokus tertentu yang
diangkat ke permukaan. Contoh ilmiah populer berbentuk reportase misalnya:
seminar atau konferensi ilmiah, observasi kejadian alam, reportase sebuah
experimen ilmiah, dsb.
Problematika penggunaan jargon
Seberapa jauh penulis bebas
menggunakan jargon? Gunakan seperlunya secara tepat. Anda bisa memberikan
definisi, terjemahan, atau penjelasan. Sering juga istilah-istilah asing
justru lebih singkat, padat dan tepat. Namun anda harus berhati-hati terlalu
banyak akan menyulitkan pembaca. Semuanya
bergantung dimana dan untuk siapa tulisan akan anda sajikan.
Bila memang efisien, padukan dengan gambar
A picture tells thousand words, demikian kata pepatah. Seringkali kali
gambar atau grafik lebih mudah dicerna daripada rangkaian kata-kata. Tapi perlu
diingat, gambar saja tidak cukup harus disertai keterangan yang jelas. Contoh
ini berlaku misalnya untuk tutorial. Gunakan scrennshot menu-menu software
untuk memperjelas perintah.
Problematika angka
Penggunaan angka dalam karya ilmiah sudah lumrah. Terutama untuk menunjukan akurasi atau memperkuat
argumentasi. Sama dengan penggunaan istilah asing atau jargon. Pencantuman
angka cukup seperlunya. Bila terlalu banyak, perhatian pembaca akan tertuju
pada angka dengan demikian kenyamanan membaca menjadi berkurang.
Angka sebagai penguat
informasi
Cth.: Saat suhu udara mulai
menghangat mulailah jenis bakteri ini berkembang dengan pesatnya. Terlebih lagi
bila ia berkembang pada jenis makanan tertentu yang memang rawan salmonella,
yaitu makanan yang mengandung protein tinggi. Bila kondisinya sangat menunjang,
bakteri ini akan membelah diri setiap 20 menit sekali, satu bakteri akan
berkembang dalam waktu 5 jam menjadi 45 000.
Pencantuman angka disini memberi gambaran jelas: bakteri Salmonella pada
makanan dapat bekembang demikian pesatnya.
Angka saja tidak cukup:
perlu keterangan lanjut
Kecelakaan lalu lintas lebih
sering terjadi pada kecepatan 50km/h. Sedangkan pada kecepatan 200 km/h lebih
sedikit.
Tanpa keterangan lebih lanjut, angka-angka diatas terlihat sepintas tidak
masuk akal. Mengapa justru dengan kecepatan tinggi lebih jarang terjadi
kecelakaan? Jawaban logisnya terletak pada penjelasan, bahwa jarang kendaraan
berkecepatan 200km/h, sehingga lebih jarang terjadi kecelakaan. Namun sayangnya dalam tulisan itu tidak ada sama
sekali.
Sama seperti contoh
berikut:
Dalam 5 tahun terakhir ini,
jumlah penerima hadiah Nobel bidang biologi dari kalangan wanita meningkat 50%.
Angka di atas tidak menunjukan data yang akurat. Bisa saja lima tahun terakhir jumlahnya ada 4
wanita dan tahun ini menjadi 6 (hanya penambahan 2 orang).
Sumber:
- Wissenschaftsjournalismus,
Winfried Göpfert, 2001
- Manuskript mata kuliah " Textverstehen – Textverständlichkeit –
Textoptimierung unter Verständlichkeitsgesichtspunkten. Göpferich,
Susanne, Technical Writing, university of applied sciences Karlsruhe, Germany.
- Journalistisches Texten, Jürg Häusermann 2001.