1. Pengertian Makalah :
Makalah adalah
suatu karya tulis ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup
dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah ini umumnya merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun
hasil kegiatan perkuliahan lapangan. Makalah dapat berupa pula sebuah karya
ilmiah mengenai topik tertentu dan sebagai paparan dalam presentasi atau
seminar-seminar.
2. Karakteristik Makalah
Makalah
mahasiswa yang dimaksudkan dalam hal ini memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Diangkat
dari suatu kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan kegiatan lapangan.
b. Ruang
lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam suatu mata kuliah.
c. Memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang
permasalahan teoritis yang dikaji atau dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip
atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.
d. Memperlihatkan kemampuan para mahasiswa
dalam memahami isi dari sumber-sumber yang digunakan.
e. Menunjukkan kemampuan mahaiswa dalam
merangkai berbagai sumber informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh.
3. Sistematika Makalah
Secara
garis besar makalah yang ditulis mahasiswa terdiri dari tiga bagian pokok
sebagai berikut :
a. Pendahuluan,
memuat tentang persoalan yang akan dibahas antara lain meliputi latar belakang
masalah, fokus dan rumusan masalah, prosedur pemecahan masalah dan sistematika
uraiannya.
b. Isi,
yakni bagian yang memuat tentang kemampuan penulis dalam mendemonstrasikan
kemampuannya untuk menjawab persoalan atau masalah yang dibahasnya. Pada bagian
isi boleh terdiri dari lebih satu bagian sesuai dengan permasalahan yang
dikaji.
c. Kesimpulan, yakni bagian yang memuat pemaknaan dari penulis
terhadap diskusi atau pembahasan masalah berdasarkan kriteria dan sumber-sumber
literatur atau data lapangan. Kesimpulan ini mengacu kepada hasil pembahasan
permasalahan dan bukan merupakan ringkasan dari isi makalah.
Detail Sebuah Makalah
Latar Belakang
Butir-butir yang seharusnya ada
dalam latar belakang penulisan makalah adalah hal-hal yang melandasi perlunya
ditulis makalah. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa paparan teoretis ataupun
paparan yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang
penting, bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik
yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut
memang perlu dibahas.
Penulisan bagian latar belakang
dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: (1) dimulai dengan sesuatu yang
diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori yang relevan dengan masalah
atau topik yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan yang
menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat terjadi; (2) dimulai
dengan suatu pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca
pada masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah; (3) dimulai dengan
sebuah kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan, selanjutnya
dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang akan
dibahas dalam makalah.
Masalah atau Topik Bahasan
Setelah, bagian latar belakang
dipaparkan, selanjutnya diutarakan masalah atau topik bahasan beserta
batasannya. Masalah atau topik bahasan yang dimaksud adalah apa yang akan
dibahas dalam makalah. Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada persoalan
yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakup persoalan yang memerlukan
penjelasan lebih lanjut, persoalan yang memerlukan pendeskripsian lebih lanjut,
dan persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut. Masalah dalam penulisan
makalah seringkali disamakan dengan topik (meskipun kedua istilah ini tidak
selalu memiliki pengertian yang sama). Masalah atau topik bahasan sebenarnya
merupakan hal yang pertama kali harus ditetapkan dalam penulisan makalah.
Artinya, kegiatan penulisan makalah diawali dengan penentuan masalah atau topik
makalah, yang selanjutnya diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah
(kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draft
makalah serta revisi draf makalah. Topik dapat ditentukan oleh orang lain
atau ditentukan sendiri. Lazimnya, topik makalah yang telah ditentukan bersifat
sangat umum, sehingga perlu dilakukan spesifikasi atau pembatasan topik.
Pembatasan topik makalah seringkali didasarkan pada pertimbangan kemenarikan
dan signifikansinya, serta pertimbangan kemampuan dan kesempatan. Jika topik
makalah ditentukan sendiri oleh penulis makalah, terdapat beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan. (1) Topik yang dipilih harus ada manfaatnya, baik dari
segi praktis ataupun dari segi teoretis, dan layak untuk dibahas.(2) Topik yang
dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis. Dengan dipilihnya
topik yang menarik akan sangat membantu dalam proses penulisan makalah. Jika
seseorang menulis makalah dengan topik yang tidak menarik, maka usaha yang
dilakukan biasanya ala kadarnya dan kurang serius. (3) Topik yang
dipilih.haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru
bagi penulis. (4) Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut
memungkinkan untuk diperoleh
Setelah topik dipilah,
selanjutnya perlu dilakukan spesifikasi topik (pembatasan topik) agar tidak
terlalu luas. Jika topik yang diangkat terlalu luas, maka. pembahasan topik
tidak dapat dilakukan secara mendalam dan tuntas.
Pembatasan topik makalah dapat
dilakukan dengan cara seperti berikut.
(1) Letakkan
topik.pada posisi sentral dan ajukan pertanyaan apakah topik masih dapat
dirinci.
(2) Daftarlah
rincian-rincian topik itu dan pilihlah salah satu rincian topik tersebut untuk
diangkat ke dalam makalah.
(3) Ajukan pertanyaan apakah rincian topik yang telah dipilih
dapat dirinci lagi.
Topik sering disamakan dengan judul. Pada dasarnya topik tidak sama dengan
judul Topik merupakan masalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam
makalah; sedangkan judul merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis.
Dalam membuat judul makalah beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan.
(1) Judul harus
mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat dalam makalah.
(2) Judul
sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam bentukkalimat.
Ltulah sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan tanda titik.
(3) Judul
makalah hendaknya singkat dan jelas. Sebaiknya, judul makalah berkisar antara 5
sampai 15 kata.
(4) Judul
hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun judul
makalah harus tetap mencerminkan isi makalah.
TujuanPenulisan Makalah
Perumusan tujuan penulisan
makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang
dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai
dengan penulisan makalah tersebut. Perumusan tujuan penulisan makalah memiliki
fungsi ganda: bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis
makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus
dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan
penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan
informasj tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut. Oleh karena itu,
rumusan tujuan yang disusun haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara
menguraikan atau membahas topik yang telah ditentukan. Dengan demikian rumusan
tujuan bisa berfungsi sebagai pembatasan ruang lingkup makalah tersebut.
Rumusan tujuan ini dapat berupa kalimat kompleks atau dijabarkan dalam bentuk
rinci. Contoh: Makalah ini dimaksudkan untuk
membahas sejumlah kekeliruan yang acap kali
dibuat oleh mahasiswa dalam melakukan observasi pada kegiatan PPL.”
Teks Utama
Bagian teks utama makalah berisi
pembahasan topik-topik makalah. Isi bagaian teks utama sangat bervarasi
tergantung topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga
topik misalnya, maka ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.
Penulisan bagian teks utama dapat
dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. Kemampuan seseorang dalam
menulis bagian teks utama makalah merupakan cerminan tinggi rendahnya
kualitas makalah yang disususun. Penulisan bagian teks utama makalah yang baik
adalah yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan
gaya penulisan ringkas, lancar, dan langsung pada persoalan serta menggunakan
bahasa yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu
berarti panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindari
penggunaan kata-kata tanpa makna dan cara penyampaian yang
melingkar-lingkar Hindari penggunaan kata-kata seperti dan sebagainya dan
lain-lain (yang lain itu apa) yang sebesar-besarnya (seberapa besarnya).
‘
Pembahasan topik beserta sub
topiknya dapat dilakukan dengan menata dan merangkai bahan yang telah
dikumpulkan. Beberapa teknik perangkaian bahan untuk membahas topik
beserta sub topiknya dapat dikemukakan sebagai berikut:
(1) Mulailah
dari ide hal yang bersifat sederhana, khusus menuju hal yang bersifat
kompleks/umum atau sebaliknya
(2) Gunakan
teknik metafor, kiasan, perumpamaan, penganalogian, dan perbandingan.
(3) Gunakan
teknik.diagram dan klasifikasi
(4) Gunakant
teknik pemberian contoh.
Penulisan.bagian teks utama
makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpuikan.
Bahan penulisan dapat berupa bahan yang bersifat teoretis yang dtperoleh dari
buku teks, laporan penelitian.jurnal, majalah, dan barang cetak lainnya) atau
dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat faktual impiris yang.terdapat
dalam kehidupan
nyata.
„
Penutup
Bagian penutup berisi.kesimpulan
atau rangkuman pembahasan dan saran-saran jika memang dipandang perlu Bagian
penutup menandakan berakhirnya penulisan makalah. Penulisan bagian
penutup makalah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik barikut.
(1) Penegasan
kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan tanpa diikuti dengan
kesimpulan Hal ini dilakukan karena masih belum cukup bahan untuk
mernberikan .kesimpullan :terhadap masalah yang dibahas, atau dimaksudkan agar
pembaca menarik kesimpulan sendiri.
(2) Menarik
kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.
Selain itu pada bagian penutup
juga dapat disertakan saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang
telah dibahas. Saran harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Selain itu,
saran yang dibuat harus eksplisit, kepada siapa saran ditujukan, dan tindakan
atau hal apa yang disarankan.