Kalimat
Kalimat merupakan unit dasar masukkan yang dapat diolah secara terpisah. Kalimat dapat menyatakan segala pikiran dan ide secara lengkap dalam bentuk pertanyaan, perintah atau seruan. Kalimat terd1ri atas unit-unit individual yang disebut kata dan mempunyai arti tertentu bila dihubungkan dengan kata yang lain.
Kata merupakan bagian penting dari suatu kalimat. Lepas dari kalimat, kata dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna sendiri. Kata-kata yang berdiri sendiri tersebut dapat dikategorikan menjadi kata ganti, kata keija, kata benda, kata depan, kata keija tambahan, kata sifat, dan kata penghubung.
Kalimat bahasa Indonesia dikatakan memenuhi kaidah tata bahasa Indonesia bila memiliki kelengkapan unsur kalimat, yaitu subyek, predikat, dan obyek. Selain ketiga unsur tersebut, dapat ditambah keterangan sebagai pelengkap. Namun unsur subyek dan predikat saja dapat membentuk kalimat dan disebut kalimat tidak lengkap.
Subyek
Subyek terletak di depan predikat dan berfungsi sebagai pylaku. Subyek dapat berupa kata benda. Pencarian subyek dalam kalimat input dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan 'siapa' dan 'apa'. Selain itu, subyek dalam kalimat dapat disertai dengan kata 'itu', didahului kata 'bahwa', mempunyai keterangan 'yang', dan tidak didahului oleh preposisi. Kata benda biasanya diikuti oleh frasa 'yang' atau 'sangat'.
Kata benda dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi semantik, dimana kata benda merupakan kata yang mengacu pada mahluk hidup, benda, konsep atau pengertian. Dari segi sintatik, kata benda mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
• Kata benda dapat diikuti oleh kata sifat baik secara langsung
• Kata benda tidak dapat dijadikan bentuk ingkaran dengan 'tidak'.
• Dalam kalimat predikatnya (kata kerja), kata benda cenderung menduduki fungsi sebagai subyek, obyek atau pelengkap.
Predikat
Predikat pada umumnya berbentuk kata kerja, yaitu kata-kata yang dapat diikuti frasa 'dengan', baik yang menyatakan alat, keadaan ataupun yang menyatakan penyerta. Ciri-ciri kata kerja dapat diketahui melalui bentuk morfologinya, perilaku sintaksis dan perilaku semantik secara menyeluruh dalam kalimat. Pencarian predikat dalam kalimat yaitu dengan mencari jawaban atas pertanyaan 'mengapa' dan 'bagaimana'.
Obyek
Pada dasamya obyek hampir sama dengan subyek, jadi dapat berupa kata benda. Yang membedakan obyek dengan subyek adalah letaknya dalam kalimat. Obyek terletak setelah predikat dan mempunyai fungsi sebagai penderita berbeda dengan subyek yang terletak di depan predikat dan berfungsi sebagai pelaku. Obyek adalah unsur kalimat yang dapat berlawanan dengan subyek.
Kata Tanya
Kata tanya pada umumnya diawali dengan 'apa', 'bagaimana', '·siapa',
'mengapa', 'dimana' dan 'kapan'. Dan apabila digabungkan dengan kalimat lain dapat membentuk kalimat tanya yang membutuhkan jawaban. Kalimat tanya yang benar adalah kalimat tanya yang mengandung pertanyaan dan diakhiri dengan tanda tanya.
• Kata tanya 'apa', menuntut jawab dari suatu benda.
Contoh : Apa yang kamu dapat selama kamu bersekolah'!
Jawaban atas pertanyaan diatas 'Yang saya dapat selama saya sekolah adalah ilmu yang membuat saya semakin pintar'.
• Kata tanya 'siapa', umumnya menuntut jawab terhadap manusia.
Contoh: Siapakah orang yang berbaju biru itu?
Jawaban atas pertanyaan diatas 'Orang itu adalah kakak saya'.
• Kata tanya 'dimana', umumnya menuntut jawab terhadap suatu tern pat.
Contoh : Dimana kamu kuliah?
Jawaban atas pertanyaan diatas 'Saya kuliah di Universitas Bina
Nusantara'.
• Kata tanya 'kapan', umumnya menuntutjawaban terhadap waktu.
Contoh : Kapan kamu disidang?
Pertanyaan diatas dapat dijawab 'Saya disidang pada bulan
Agustus'.
• Kata tanya 'mengapa', kalimat pertanyaan yang menyatakan sebab akibat dari sesuatu.
Contoh : Mengapa kamu kelihatan gembira hari ini?
Jawaban dari pertanyaan diatas 'Karena hari ini saya lulus dalam sidang skripsi'.
• Kata tanya 'bagaimana', umumnya menuntut jawab terhadap keadaan.
Contoh·: Bagaimana keadaanmu hari ini?
Pertanyaan diatas dapat dijawab 'Saya hari tm merasa sangat gembira'.