Sasaran Pengendalian Internal.Menurut Rama Jones dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2008:133), sasaran pengendalian internal adalah sebagai berikut :
a) Sasaran Pelaksanaan
Dalam siklus pendapatan, pelaksanaan mengarah kepada penyerahan barang atau jasa, penerimaan dan penanganan kas. Dua tujuan pelaksanaan untuk siklus pendapatan mencakup memastikan tepatnya pengiriman barang dan jasa dan tepatnya penanganan kas, yang memiliki variasi pada tiap organisasi. Sedangkan dalam siklus pemerolehan, pelaksanaan mengarah pada penerimaan aktual barang atau jasa, pembayaran, dan penanganan kas. Dua tujuan pelaksanaan untuk siklus pendapatan adalah memastikan tepatnya penerimaan barang dan jasa dan tepatnya pembayaran dan penanganan kas.
b) Sasaran Sistem Informasi
Sasaran ini berfokus dalam pencatatan, pembaruan, dan pelaporan informasi akuntansi, yang harus dicatat secara tepat. Sasaran ini juga berguna untuk memastikan efisiensi pelaksanaan transaksi yang baik.
c) Sasaran Perlindungan Aset
Sasaran perlindungan aset memiliki hubungan erat dengan fungsi sistem informasi akuntansi dan konsisten dengan kejadian dan proses. Pencurian dan hilangnya aset adalah risiko yang harus dikendalikan. Informasi akuntansi penting dalam hal pengamanan aset.
d) Sasaran Kinerja
Sasaran kinerja berfokus pada terlaksananya kinerja yang baik dari organisasi, orang, departemen, barang, atau jasa. Walaupun sasaran pelaksanaan tercapai, sasaran kinerja belum tentu tecapai. Sasaran kinerja dibuat bersamaan dengan sasaran pelaksanaan sehingga operasi organisasi dapat menjadi lebih efisien.
II.1.3. Persediaan
Pengertian Persediaan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah disahkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:14.3) “Persediaan adalah asset yang terdiri dari :
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau,
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.”
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah disahkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:14.4) “Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya, barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.”
Stice dan Skousen (2009:571) mengemukakan bahwa ”persedian adalah istilah yang diberikan untuk aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal perusahaan atau aktiva yang dimasukkan secara langsung atau tidak langsung ke dalam barang yang akan diproduksi dan kemudian dijual”.
Menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2002:443),”persediaan (inventory) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual”.
Jenis-jenis Persediaan
Setiap perusahaan memiliki jenis-jenis persediaan yang berbeda-beda, tergantung dari bidang/bisnis yang dijalani oleh perusahaan tersebut. Jenis-jenis persediaan dapat dikategorikan dalam beberapa hal berikut:
1. Persediaan barang dagang
Merupakan persediaan barang yang disimpan di gudang yang dibeli oleh pihak pengecer maupun perusahaan dagang untuk dijadikan persediaan mereka dan dijual kembali. Tidak ada modifikasi fisik yang dilakukan terhadap barang dagangan yang diperoleh dari pabriknya, tetapi terkadang dilakukan assembly atau perakitan terhadap komponen-komponen barang yang dibeli untuk dibuat menjadi barang jadi.
2. Persediaan manufaktur
Persediaan manufaktur dapat dikategorikan menjadi tiga jenis barang:
a) Bahan baku
Merupakan barang-barang fisik yang merupakan bahan mentah (misalnya minyak bumi yang belum diproses). Bahan baku disimpan dalam persediaan dan akan diubah bentuknya melalui proses-proses tertentu sehingga dapat dijual.
b) Barang dalam proses
Adalah barang-barang yang masih diproses untuk mencapai tahap akhir dari barang-barang tersebut.
c) Barang jadi
Merupakan barang yang sudah selesai melewati proses produksi atau assembly. Barang sudah siap untuk dijual.
3. Persediaan rupa-rupa
Adalah barang-barang yang biasanya berupa perlengkapan kantor, perangkat kebersihan, dan pengiriman.