Matriks IE
Menurut David ( 2001,p.196 ), matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yakni total nilai IFAS yang diberi bobot pada sumbu Y dan total nilai EFAS yang diberi bobot pada sumbu X. Pada sumbu Y, total nilai IFAS yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah, nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang, dan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap kuat. Demikian pula pada sumbu X , total nilai IFAS yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah, nilai dari 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang, dan nilai 3,0 sampai 4,00 dianggap kuat.
Matriks IE dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yang memiliki dampak statistic yang berbeda. Pertama, perusahaan yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat disebut tumbuh dan bina. Strategi intensif ( penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk ) atau integretif ( integrasi ke depan, dan integrasi horizontal ) mungkin paling tepat untuk perusahaan tersebut. Kedua, perusahaan yang masuk sel dalam sel III, V, VII terbaik dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara, penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan strategi yang paling banyak digunakan untuk tipe –tipe perusahaan ini. Ketiga, perusahaan umum masuk kedalam sel VI, VIII, IX adalah panen atau divestasi. Organisasi yang sukses dapat mencapai portofolio bisnis yang diposisikan dalam atau sekitar sel I dalam matrix IE.
Matrik SWOT
Menurut Rangkuti (2000, p31-32), alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik Swot. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
ADS HERE !!!