Latar Belakang
Makalah “Gangguan pada Indra Pengecap Akibat Paparan Herpes Simplex Virus pada Penyakit Bell’s Palsy” ini dikembangkan dari 2 topik berbeda yang kemudian dihubungkan oleh beberapa sebab akibat. Topik pertama adalah bell’s palsy. Bell’s palsy atau prosoplegia adalah kelumpuhan facialis tipe lower motor neuron akibat paralisis nervous facial perifer yang terjadi secara akut dan penyebabnya akibat paparan herpes simplex virus (HSV). Lokasi cedera facial nerve pada bell’s palsy adalah di bagian perifer nukleus facial nerve (N.VII). Cedera tersebut terjadi di dekat geniculate ganglion. Salah satu gejala bell’s palsy adalah kelopak mata sulit menutup dan saat penderita berusaha menutup kelopak matanya, matanya terputar ke atas dan matanya tetap kelihatan.
Topik kedua adalah gangguan indra pengecap. Indra pengecap adalah salah satu indra yang mampu menangkap rangsangan berupa zat kimia. Pengecapan adalah fungsi utama dari taste buds di dalam rongga mulut tepatnya pada lidah. Pada indra pengecap dikendalikan oleh 3 cabang cranial nerve, yaitu facial nerve (N.VII), glossopharyngeal (N.IX), dan vagus nerve (N.X). Facial nerve (N.VII )tersebut tentu akan ikut terpengaruh bila penderita mengalami bell’s palsy, yang artinya salah satu keluhan yang diakibatkan adalah berkurangnya atau hilangnya daya pengecapan. Pada penderita bell’s palsy, facial nerve (N.VII) diserang oleh herpes simplex virus (HSV) sehingga mengalami gangguan pada indra pengecap. Mekanisme lebih lanjut akan dijelaskan pada bab pembahasan.
Setelah mempelajari fakta-fakta yang disajikan, dapat disimpulkan beberapa poin penting berupa penyebab, gejala, serta cara penanganan bell’s palsy, dan ide tentang hal-hal yang dapat ditempuh untuk upaya pencegahan.
ADS HERE !!!