Misi dan Visi Perusahaan dinyatakan dan dipahami secara luas oleh anggota organisasi
Mengalirkan Misi dan Visi ke Kelompok, Divisi, dan Depatemen.
Misi dan Visi perusahaan merupakan inspirasi yang membimbing kinerja setiap anggota organisasi
Menyediakan pelatihan berkesinambungan bagi setiap anggota di setiap tingkatan
Para manajer mengalirkan jenis-jenis pelatihan kepada para anak buahnya.
Mengembangkan budaya kerja dalam tim.
Memberdayakan pegawai agar mampu bekerja tanpa arahan langsung dari manajer, atau melaksanakan “continuous improvement” berdasarkan visi bersama.
Memelihara iklim keterbukaan
Mendorong eksperimen-eksperimen kerja dan keberanian mengambil resiko, dan mencegah saling menyalahkan.
Komunikasi terbuka agar semua pegawai “well-informed” – (tidak percaya pada rumor).
Memiliki mekanisme kesadaran untuk menyebarkan pengetahuan dan pemahaman
Keputusan diambil berdasarkan fakta
Di semua level, diajarkan dan diaplikasikan cara mendianosis, analisis, dan pengambilan keputusan
Konstan menilai pasar, pesaing, lingkungan, dan mengevaluasi ulang strategi-strateginya
Mencobakan gagasan baru, menyebarkannya jika berhasil, atau membuang dan memperbaikinya jika gagal.
Berinvestasi pada Litbang (R&D)
Sering memperkenalkan proses kerja baru, produk dan pelayanan baru
Secara konstan memperbaiki kapabilitas dan kinerja
Memahami klien atau pelanggan, dan berdialog dengan mereka secara berkesinambungan
Menetapkan tujuan yang jelas, dan yakin tujuan tersebut diketahui oleh semua orang
Mendorong semua pegawai untuk secara konstan menantang kondisi “status quo”
Mengurangi permainan politik dalam perusahaan
Menghargai, menghargai, menghargai
Memperpendek siklus waktu kerja di semua proses
Tidak memelihara sikap “berpuas diri”
Memiliki pegawai yang kepuasan kerja dan kebanggaan atas pekerjaan tinggi
Fokus pada pencegahan ketimbang perbaikan
Melibatkan setiap orang dalam “continuous improvement”
Getting Started
Banyak cara untuk mulai menciptakan iklim Organisasi Belajar salah satu cara adalah :
· Mulai dari “top” – membantu untuk memberikan daya dorong
· Mulai dari masalah yang kronis (menahun) – selalu baik untuk memunculkan pemikiran
· Bentuk “Task Force” – tapi masih memerlukan dorongan dan visi
· Mulai dengan mendiagnosa organisasi – Dept SDM dapat dijadikan konsultan (seharusnya)
· Kaitkan dengan proses yang sedang berlangsung
· Kaji ulang proses dan sistem yang ada – audit untuk mengetahui “capability gap”
· Kembangkan sistem baru.